Semper, Jakarta Utara
Adanya pembangunan
tol Semper Barat yang di bangun beberapa bulan lalu membuat perjalanan saya
menuju Kalimalang, Bekasi sangat cepat. Dengan hanya ditempuh dalam waktu tiga
puluh menit atau setengah jam untuk sampai di Kalimalang, tepatnya kampus
Gunadarma Kalimalang.
Namun, dalam
kelanjutannya untuk pembangun jalan tol yang berlangsung dalam bulan ini
ternyata menyebabkan kemacetan yang luar biasa. Pembangunan jalan layang tol
East 2 (E2) yang berada pada Jl. Jampea,
Koja hingga Jl. Cakung-Cilincing (Cacing) menjadi salah satu jalan yang menjadi
jalan utama bagi para penduduk sekitar. Karena jalan ini merupakan jalan yang
dilalui oleh kebanyakan kendaraan-kendaraan besar seperti truk, truk container,
mobil pengangkut barang, dan sebagainya.
Pada hari
rabu (17/10/2012), ketika saya hendak menuju Semper dari arah Kalimalang, saya
terkejut ketika terjadi kemacetan sepanjang tol Semper Barat. Yang pada awalnya
saya dapat melalui jalan tersebut hanya dalam waktu kurang lebih lima belas
menit untuk sampai pada tempat tujuan saya, namun hari itu saya harus menunggu
tiga jam untuk sampai ke rumah saya. Pada pukul 17.00, saya berada tepat di
tengah-tengah kemacetan tersebut dan saya sampai sekitar pukul 20.00.
Keesokan harinya
(18/10/2012), saya berangkat menuju Kalimalang pada sekitar pukul 10.00 dan
saya melewati jalan yang biasa saya lewati yaitu jalan Cilincing. Sebelumnya,
pada waktu tersebut lalu lintas ramai tetapi tetap berjalan. Namun, pada hari
itu kemacetan tidak terelakkan dan saya tiba pada tujuan dalam waktu satu
setengah jam. Sore hari setelah saya kembali menuju rumah, saya dikejutkan
kembali oleh kemacetan yang benar-benar panjang kali ini. Kendaraan besar
seperti truk dan container memilih untuk menepi di pinggir jalan tol di
tengah-tengah kemacetan yang mencapai 4-5 km tersebut. Dan saya harus menunggu
selama empat jam di sepanjang tol Semper tersebut hingga tiba pada tujuan saya.
Kemacetan
tersebut disebabkan adanya penyempitan
ruas jalan sepanjang Jl. Jampea, Koja, hingga Jl Cakung-Cilincing (Cacing)
menjadi berhenti total. Pembangunan jalan laying tersebut membutuhkan waktu
kerja 1000 hari, atau kurang lebih selama 30 bulan kedepan. Sehingga jalur tersebut
menjadi jalan keluar-masuknya para
pekerja proyek yang akan membangun jalan layang East 2 (E2).
Jalur
tersebut juga merupakan akses menuju
tempat atau titik keluar-masuknya peti kemas. Tidak hanya itu, kendaraan pribadi
dan kendaraan bermotor yang jumlahnya bertambah setiap harinya memilih melalui
jalan ini untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. Jalan raya Cakung-Cilincing
(Cacing) menjadi jalan central bagi para pengendara. Diharapkan untuk para
pengendara yang akan melalui jalan ini, agar mencari jalan pintas lain agar
tidak terjebak dalam kemacetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar