Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang hidup dan tinggal dikota. Masyarakat perkotaan sering disebut urban community yang memiliki gaya hidup yang jauh berbeda dengan masyarakat pedesaan. Perbedaan-perbedaan tersebut dalam dilihat dari hal-hal sebagai berikut :- Kehidupan beragama yang berkurang akibat dari pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
- Sikap individualisme yang sangat menonjol karena sebagian besar masyarakat perkotaan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain,
- Peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan,
- Sebagian besar interaksi antar individu yang terjadi lebih sering dilakukan karena faktor keperluan / kepentingan yang dianggap dapat mendatangkan keuntungan, bukan karena keinginan pribadi untuk silaturahmi.
5. Masyarakat kota memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
b.Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
c.Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat.
d.Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menurun.
a.Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
b.Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
c.Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat.
d.Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menurun.
Menurut prof.Drs.Bintato, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan kulural yng terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terhadap lingkungan alam bergantung faktor ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :
1. Sistem kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar kekeluargaan (paguyuban).
2. Masyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat.
3. Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
4. Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
5. Faktor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
6. Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.
Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang¬bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk;
2) lingkungan hidup;
3) mata pencaharian;
4) corak kehidupan sosial;
5) stratifikasi sosial;
6) mobilitas .sosial;
7) pola interaksi sosial;
8) solidaritas sosial; dan
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Perbedaan paling menonjol adalah mata pencaharian :
- Kegiatan penduduk desa berada di sektor ekonomi promer yaitu bidang agraris
- Kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, disamping sektor ekonomi tertier yaitu yaitu bidang pelayanan jasa.
- Jadi kegiatan di desa adalah mengolah bahan-bahan mentah, baik bahan kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan-bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, sedangkan koya mengolah bahan-bahan yang berasal dari desa menjadi bahan-bahan setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera dikonsumsi.
- Di desa jumlah ataupun jenis barang yang tersedia berbagai macam barang yang jumlahnya pun melimpah.
- Bidang produksi dan jalur distribusi di perkotaan lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang terdapat di pedesaan.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :
- Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain, keluarganya sukar untuk disatukan, sebab perbedaan perbandingan kepentingan, paham politik, agama.
- Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari faktor pribadi.
- Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
- Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota.
Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
Sebab-sebab Urbanisasi antara lain :
a.Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b.Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
sumber-sumber :
id.wikipedia.org/wiki/kota
id.wikipedia.org/wiki/desa
id.wikipedia.org/wiki/masyarakat
http://www.slideshare.net/masyarakat-perkotaan-presentation
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Peranginangin, Kasiman (2006). Sosiologi untuk SMA kelas X. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Soekirno, Harimurti ( 2005). Pengantar Hukum. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar